Home » » KEMUNDURAN BENIH

KEMUNDURAN BENIH

Written By jual peralatan laboratorium on Saturday, January 4, 2014 | 9:49 PM

Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawalembap (dehumidifier). Dapat dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F) http://id.wikipedia.org/wiki/Kelembaban.
Ada dua faktor yang penting selama penyimpanan benih yaitu, suhu dan kelembaban udara.Umumnya benih dapat dipertahankan tetap baik dalam jangka waktu yang cukup lama, bila suhu dan kelembaban udara dapat dijaga maka mutu benih dapat terjaga. Untuk itu perlu ruang khusus untuk penyimpanan benih. Untuk benih ortodoks Benih ortodoks dapat disimpan lama pada kadar air 6-10% atau dibawahnya. Penyimpanan dapat dilakukan dengan menggunakan wadah seperti : karung kain, toples kaca/ plastik, plastik, laleng, dll. Setelah itu benih dapat di simpan pada suhu kamar atau pada temperature rendah “cold storage” umumnya pada suhu 2-5o C. Untuk benih rekalsitran
Selama penyimpanan, benih akan mengalami penuaan dan kemunduran (deteriorasi). Benih yang mundur, kecepatan respirasinya meningkat yang menyebabkan pengurangan cadangan makanan, akumulasi metabolit hasil perombakan cadangan makanan, dan dapat menyebabkan `kelaparan' pada jaringan meristem. Selama penyimpanan, benih akan mengalami penuaan dan kemunduran (deteriorasi). Benih yang mundur, kecepatan respirasinya meningkat yang menyebabkan pengurangan cadangan makanan, akumulasi metabolit hasil perombakan cadangan makanan, dan dapat menyebabkan `kelaparan' pada jaringan meristem. Kemunduran benih dapat ditengarai secara biokimia dan fisiologi. Indikasi biokimia kemunduran benih dicirikan antara lain penurunan aktivitas enzim, penurunan cadangan makanan, meningkatnya nilai konduktivitas. Indikasi fisiologi kemunduran benih antara lain penurunan daya berkecambah dan vigor. Kebanyakan parameter biokimia yang digunakan untuk mengetahui viabilitas dan vigor benih kedelai adalah secara umum seperti diatas, sedangkan keberadaan makromolekul penyusun membrane antara lain membran mitokondria dan enzim respirasi belum diteliti. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan berkaitan dengan mutu benih kedelai selama kurun waktu penyimpanan
Penyimpanan dalam rangka perbenihan mempunyai arti yang luas. Karena yang diartikan dengan penyimpanan disini ialah sejak benih itu mencapai kemetangan fisiologisnya sampai ditanam, dapat pada tanaman, digudang, atau dalam rangka pengiriman benih itu ketempat, daerah yang memerlukannya. Selama dalam penyimpanan ini, karena pengaruh beberapa factor, keadaan atau mutu benih akan mengalami kemunduran atau deterioration.
Beberapa kegiatan dan atau perlakuan-perlakuan terhadap benih, yang secara positif dilakukan sejak awal sampai akhir pengolahannya, sejak benih dipetik atau diambil berdasarkan perkiraan kematangan fisiologisnya sampai pada saat ditanamnya kelak, kegiatan atau perlakuan–perlakuan mana bukanlah untuk mencegah terjadinya deterioration tersebut, melainkan hanya untuk mengurangi kecepatannya terjadi kemunduran.
Kadar air benih sangat dipengaruhi oleh kondisi RH ruang tempat penyimpanan benih, karena sifat benih yang hygroskopis dan selalu ingin mencapai keseimbangan dengan kondisi lingkungan, pada hal kadar air benih sangat mempengaruhi laju deteriorasi benih, Pengaruh yang paling besar terhadap mundurnya kualitas biji selama disimpan adalah kadar air biji, temperatur dan lembab nisbi udara (Soeseno dan Suginingsih, 1984).
Kelembaban lingkungan selama penyimpanan juga sangat mempengaruhi viabilitas benih. Kandungan air yang tinggi dalam benih dengan kelembaban udara yang rendah dapat menyebabkan penguapan air dari dalam benih dan mempertinggi kelembaban udar disekitar benih. Sebaliknya bila kandungan air dalam benih rendah sedangkan kelembaban udara disekitar benih tinggi akan mengakibatkan terjadinya penyerpan air oleh benih.
Benih akan mengalami kecepatan kemundurannya tergantung dari tingginya factor-faktor kelembapan relative udara dan suhu.
Perlakuan yang terbaik pada benih ialah menanam benih atau disemaikan segera setelah benih-benih itu dikumpulkan atau dipanen, jadi mengikuti cara-cara alamiah, namun hal ini tidak selalu mungkin kareana musim berbuah tidak selalu sama, untuk itu penyimpanan benih perlu dilakukan untuk menjamin ketersediaan benih saat musim tanam tiba.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1998. Pedoman Pembangunan Hutan Tanaman Industri. Departemen Kehutanan Badan penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Coppelad, 1980. Principles of Seed Science and Technology. Burgess Publ. co. Minneapolis, Minnesota.

Doran, J. C., Turnbull, J.W., Bolland, J. D. 1983. Handbook on seed of dry-zone acacias. Aguide for collecting, extracting, cleaning, and stering the seed and for treatment to promote germination of dry-zone acacias. FAO Rome

Schmidt, L. 2002. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Sub Tropis. http://74.125.95.132/search?q=cache:27yZR5Y6B7sJ:www.geocities.com/irwantoshut/benih_an.pdf+kelembaban+benih+tanaman&cd=9&hl=id&ct=clnk&gl=id

Tatipata, dkk. 2004. Kajian aspek fisiologi dan biokimia deteriorasi Benih kedelai dalam penyimpanan. Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 11 No. 2, hal. 76-87. http://74.125.153.132/search?q=cache:vT3HI70z5s0J:agrisci.ugm.ac.id/vol11_2/no8_detkdlai.pdf+kemunduran+benih+tanaman&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a

0 comments:

Post a Comment