Home » » PERHITUNGAN PUPUK ORGANIK

PERHITUNGAN PUPUK ORGANIK

Written By jual peralatan laboratorium on Saturday, January 4, 2014 | 6:54 PM

PEMUPUKAN PADA TANAMAN JATI

Jati (Tectona grandis) adalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m. Berdaun besar, yang luruh di musim kemarau. Pohon besar dengan batang yang bulat lurus, tinggi total mencapai 40 m. Batang bebas cabang (clear bole) dapat mencapai 18-20 m. Pada hutan-hutan alam yang tidak terkelola ada pula individu jati yang berbatang bengkok-bengkok. Sementara varian jati blimbing memiliki batang yang berlekuk atau beralur dalam; dan jati pring (Jw., bambu) nampak seolah berbuku-buku seperti bambu. Kulit batang coklat kuning keabu-abuan, terpecah-pecah dangkal dalam alur memanjang batang. Pohon jati (Tectona grandis) dapat tumbuh meraksasa selama ratusan tahun dengan ketinggian 40-45 meter dan diameter 1,8-2,4 meter. Namun, pohon jati rata-rata mencapai ketinggian 9 - 11 meter, dengan diameter 0,9 - 1,5 meter (http://id.wikipedia.org/wiki/Jati)
Jati (Tectona grandis) merupakan tanaman keras yang mempunyai daur hidup yang sangat panjang, sehinga pemanenan kayu baru dapat dilakukan di atas 40 tahun.  Namun dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pemuliaan tanaman dengan menggunakan bioteknologi tanaman, sekarang ini telah ditemukan jenis-jenis tanaman Jati Kultur Jaringan yang dapat dipanen lebih cepat (15 sampai 20 tahun) dengan mutu kayu dapat diterima di pasaran baik nasional maupun internasional. Jati Kultur Jaringan tumbuh sangat baik di iklim tropis Indonesia, terutama di daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.  Selain itu tanaman ini juga tumbuh di daerah yang memiliki musim kering yang nyata (3 - 5 bulan), curah hujan 1.500 - 2.000 mm/tahun dan temperatur 27 - 36oC.  Jati Kultur Jaringan dapat tumbuh baik pada dataran rendah sampai dataran tinggi sampai ketinggian 800 m dpl.  Tanah yang baik yaitu tanah aluvial dengan pH 4.5 - 7 dan yang terpenting tidak tergenang air.
Pemupukan awal pada tanaman jati dilakukan pada waktu 2 minggu sebelum tanam, lubang diberi 2 kg pupuk kandang dan 100 gr dolomit.  Pemupukan selanjutnya dilakukan pada saat penanaman, 3 bulan dan 6 bulan setelah penanaman, dan setiap enam bulan sekali hingga tahun ke-2.  Pemupukan dilakukan dengan memberikan 100 - 200 gram NPK per pohon. Kebersihan dari gulma seluas canopy harus dijaga dengan melakukan pendangiran 3 bulan dan 6 bulan setelah penanaman pada saat akan melakukan pemupukan (http://sl.biotrop.org)
Menurut Sumarna (2002), kondisi kesuburan lahan juga berpengaruh terhadap perilaku fisiologis tanaman yang ditunjukan oleh perkembangan riap tumbuh (T-tinggi dan D-diameter). Sumber hara pada hutan jati alam ditentukan oleh potensi dan kapasitas bahan organik dari seresah hutan serta tingkat kecepatan fermentasi litter yang jatuh (humufikasi). Unsur hara kimia pokok (macro element) yang penting dalam mendukung pertumbuhan jati yaitu : Ca = 370 kg/ha, N = 331 kg/ha, K2O = 128 kg/ha, unsur P2Odan Mg masing-masing 108 kg/ha.
Cara pemupukan pada tanaman jati yaitu dilakukan pada tahap awal sebelum penanaman dan tahap lanjutan. Pada awal penanaman yaitu dengan mencampurkan pupuk dengan top soil kemudian di kembalikan lagi ke lubang tanam. Pada tahap selanjutnya pupuk diberikan di dalam larikan di bawah tajuk secara melingkar.

Perhitungan Kebutuhan Pupuk
Urea    = 331 kg N/ha     x 100 kg
                    45 % N
735 kg Urea/ ha

KCl      = 128 kg K2O/ha  x 100 kg
                   60 % K2O
213.33 kg KCl/ ha

SP36   = 108 kg P2O5/ha  x 100 kg
                   36 % P2O5
300 kg SP36/ha

Dolomit =( 370 kg Ca/ha x 100 kg)   + ( 108 kg Mg/ha x 100 kg)
                      30 % Ca                                  22 % Mg
            = 1233,33 kg + 490.90 kg
            = 1724.33 kg dolomit

Daftar Pustaka

Anonim. 2010. Jati http://id.wikipedia.org/wiki/Jati [12-01-2010]

Anonim. 2010. Jati Kultur Jaringan. Seamo Biotrop Bogor
http://sl.biotrop.org/produk_detil.php?id_produk=7[12-01-2010]

Sumarna, Y. 2002. Budidaya Jati. Depok: Penebar Swadaya

TUGAS PERHITUNGAN PUPUK

1.      Diketahui :
Urea (45 % N); SP36 (36 % P2O5); KCl (60 % K2O) dan dosis pupuk anjuran untuk padi adalah 100 kg N/ha, 50 kg P2O5/ha, 50 K2O/ha. Berapa kebutuhan Urea, SP36 dan KCl untuk 1 ha?
Jawab :
Urea          = 100 kg N/ha     x 100 kg
                         45 % N
                  = 222.22 kg Urea/ha

SP36         = 50 kg P2O5/ ha   x 100 kg
                       36 % P205
                  = 138.88 kg SP36/ha

KCl            50 kg K2O/ha    x 100 kg
                       60 % K2O
                  = 83.33 kg KCl/ha

2.      Luas tanaman tomat 750 m2. Dosis 60 kg N; 100 kg P2O5; 50 kg K2O. Berapa kebutuhan Urea, SP36 dan KCl ?
Urea          = 750 m2      x  60 kg N/ ha  x 100 kg
                     10000 m2           45 % N
                  = 10 kg Urea

SP36         = 750 m2    x  100 kg P2O5/ha x 100 kg
                     10000 m2        36 % P2O5
                  = 20.83 SP36

KCl            = 750 m2    x 50 kg K2O  x 100 kg
                     10000 m2     60 % K2O
                  = 6.25 Kg KCl

3.      Jagung mempunyai jarak tanam 50 cm x 50 cm. Dosis pupuk 120 kg N; 90 kg P2O5 dan 60 kg K2O.
a.      Hitung kebutuhan pupuk masing-masing ?
b.      Apabila ada 2 lubang tempat pupuk pertananaman, berapa kebutuhan tiap-tiap pupuk per lubang pupuk ?
a.      Urea    = 120 kg N/ha   x 100 kg
                  45 % N
            = 266 kg Urea/ha

SP36   = 90 kg P2O5   x 100 kg
                36 % P2O5
            = 250 kg SP36/ha

KCl      = 60 kg K2O/ha   x 100 kg
                  60 % K2O
            = 100 kg KCl/ha

b.      Populasi tanaman     =       10000 m2
    0,5 m x 0,5 m
= 40000 tanaman
= 80000 lubang pupuk
            Urea    =          266 kg            
                            80000 lubang pupuk
                        = 0,003325 kg
                        = 3.325 gram urea/lubang

            SP36   =     250 kg SP36
                            80000 lubang pupuk
                        = 0,003125
                        = 3.125 gram SP36/lubang

            KCl      =       100 kg KCl
                            8000 lubang pupuk
                        = 0,00125
                        = 1.25 gram KCl/lubang

4.      Buat 1 ton pupuk majemuk dengan grade 3 – 12 – 12, dari pupuk tunggal : ZA (30 % N); SP36 (36 % P2O5); KCl (60 % K2O).
ZA              : (1000 x 3) / 30           = 100 kg
SP36         : (1000 x 12) / 36         = 333.33 kg
KCl            : (1000 x 12) / 60         = 200 kg
Jumlah                                          = 633.33 kg
Untuk menjadi pupuk majemuk 1 ton, harus ditambahkan  366.67 kg bahan lain sebagai filler.

0 comments:

Post a Comment