A. Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis
berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Dari
definisi yang lain dikatakan bahwa karya ilmiah (scientific paper)
adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati
oleh masyarakat keilmuan.
1. Berdasarkan Sumber data
Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam
penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan
perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan
sumber data atau informan.
Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur menyebutkan
rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari sumber lain.
Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu sumber atau orang lain yang
tidak disertai dengan rujukan dapat diidentikkan dengan pencurian.
Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan
yang lazim disebut plagiat. Plagiat merupakan tindak kecurangan yang
berupa pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain yang diaku sebagai
hasil tulisan atau hasil pemikirannya sendiri. Oleh karena itu, penulis
skripsi, tesis, dan disertasi wajib membuat dan mencantumkan penyataan
dalam skripsi, tesis atau disertasinya bahwa karyanya itu bukan
merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain.
Dalam menulis karya ilmiah, rujuk-merujuk dan kutip-mengutip merupakan
kegiatan yang tidak dapat dihindari. Kegiatan ini amat dianjurkan,
karena perujukan dan pengutipan akan membantu perkembangan ilmu. Dalam
menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya instrumen, bagan, gambar,
dan tabel), penulis wajib meminta ijin kepada pemilik bahan tersebut.
Permintaan ijin dilakukan secara tertulis. Jika pemilik bahan tidak
dapat dijangkau, penulis harus menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan
apakah bahan tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian,
dimodifikasi, atau dikembangkan. Biasanya, sehubungan dengan hal ini,
Rektor masing-masing universitas telah menerbitkan Surat Keputusan
tentang Pedoman Pembinaan dan Pelaksanaan Hak Cipta yang bisa menjadi
pembelajaran buat para peneliti.
Nama sumber data atau informan, terutama dalam penelitian kualitatif,
tidak boleh dicantumkan apabila pencantuman nama tersebut dapat
merugikan sumber data atau informan. Sebagai gantinya, nama sumber data
atau informan dinyatakan dalam bentuk kode atau nama samaran.
2. Tujuan
Tujuan menulis karya ilmiah :
• Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil
penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan
metodologis.
• Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya
menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil
(produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan,
terutama setelah penyelesaian studinya.
• Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana
transformasi pengetahuan antara mahasiswa dengan masyarakat, atau
orang-orang yang berminat membacanya.
• Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah
yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
• Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Tujuan menulis karya ilmiah menurut Ibnu Hazm diantaranya adalah :
• Mengutarakan sesuatu yang asli
• Menyelesaikan atau melengkapkan sesuatu yang belum lengkap
• Memperbaiki sesuatu yang dilihatnya salah
• Menjelaskan dan menguraikan sesuatu yang rumit dan sukar
• meringkaskan karya seseorang yang terlalu panjang tanpa meninggalkan
perkara penting
• menggabungkan maklumat dari berbagai sumber
• menyatukan dan menyusun berbagai maklumat menjadi manik-manik yang
menjadi rantai indah berseri
3. Pertanggungjawaban
Hasil dari penulisan karya ilmiah harus benar-benar menghasilkan
data-data yang valid berdasarkan hasil validitas dab reabilitasnya agar
dapat dipertangungjawabkan atas karya ilmiah tersebut terhadap
masyarakat, lembaga pendidikan, agama dan negara. Maka untuk
mempublikasikan hasil dari karya tulis ilmiah, harus benar-benar
mendapatkan pertanggungjawaban yang pasti dan secara nyata dapat
dipercaya.
B. Karya Fiksi
Karya fiksi yaitu karya yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat
berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang. Fiksi atau cerita rekaan
biasanya berbentuk novel, dan cerita pendek (cerpen). Fiksi ilmiah fiksi
ilmu pengetahuan adalah fiksi yang ditulis berdasarkan ilmu
pengetahuan, teori, atau spekulasi ilmiah. Karangan fiksi berusaha
menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya. Itulah sebabnya,
tulisan ini lebih dipengaruhi oleh subjektifitas pengarangnya.
Bahasa tulisan fiksi selain bermakna denoktatif juga konotatif, dan
asosiatif yaitu makna tidak sebenarnya. Selain itu juga bermakna
ekspresif yaitu membanyangkan suasana pribadi pengarang. Bahasa tulisan
fiksi juga sugestif yaitu bersifat mempengaruhi pembaca dan plastis
yaitu bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca. Karangan fiksi
berusaha menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya. Itulah
sebabnya, tulisan ini lebih dipengaruhi oleh subjektifitas pengarangnya.
Bahasa tulisan fiksi selain bermakna denoktatif juga konotatif, dan
asosiatif yaitu makna tidak sebenarnya. Selain itu juga bermakna
ekspresif yaitu membanyangkan suasana pribadi pengarang. Bahasa tulisan
fiksi juga sugestif yaitu bersifat mempengaruhi pembaca dan plastis
yaitu bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca.
1. Sumber data
Sumber ilham fiksi ilmiah amat banyak, karena merupakan bagian integral
dari kebudayaan. Ilmu dan fiksi saling mengisi dan mendorong dalam
perkembangan kebudayaan. Unsur-unsur dari keduanya juga ada dalam diri
manusia. Berimajinasi, mengkhayal, dan berfikir tumbuh selaras dalam
diri manusia yang normal.
Namun, hasil riset ternyata menghasilkan data yang berbeda pada karya
sastra. Di dalam penulisan novel yang berhasil, data diolah jadi "data"
oleh para pengarangnya. Budi Darma (1984) menyebut hal ini sebagai
persoalan penting dunia prosa, khususnya novel. Berpeluang dituliskan
sampai berarus-ratus bahkan ribuan halaman, novel memang lebih kuat bila
didukung data riset dari berbagai sumber.
Tapi masalahnya adalah, bagaimana si pengarang mengolah datanya. Apakah
data tetap menghampar sebagai data, atau berhasil dieksplorasi sebagai
data baru dan segar. Bagi seorang pengarang yang baik data menyatu
sebagai bangunan novel dalam rangkaian teks yang hadir mutlak karena
berhasil ditransformasikan sebagai "data" fiksional.
2. Tujuan
Tujuan karya fiksi yaitu menyodorkan kisah menarik, mencekam, dan tentu
saja laku dijual. Novel-novel seperti ini, tak bisa dilepaskan dari
pergerakan modal atau industri pendukungnya. Misalnya, penyebaran
novel-novel Leon Uris, John Grisham, Dan Brown, yang kemudian bersinergi
dengan industri kreatif lainnya: film, periklanan, percetakan dan
penerjemahan ke banyak bahasa, hingga publikasi dan distribusi
sistematis ke berbagai negara.
3. Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban karya fiksi tidak seperti karya lmiah,
pertanggungjawabannya hanya sekedar terdapat dalam hak cipta, meskipun
kebenaran yang terjadi di dalam fiksi adalah bukan kebenaran obyektif
melainkan kebenaran logis yaitu kebenaran yang ada dalam penalaran, tapi
masyarakat banyak yang menyukai karya ini dan tidak perlu
dipertanggunjawabkan kepada masyarakat, agama dan negara serta kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Perbedaan Eksperimental dan Non-Eksperimental
A. Eksperimental
Eksperimen adalah landasan dalam pendekatan empiris untuk memperoleh
pengetahuan, baik dalam ilmu sosial maupun ilmu alam. Dalam kajian
keilmuan, eksperimen didefinisikan sebagai metode untuk menyelidiki
suatu bidang, memecahkan masalah praktis, dan membuktikan asumsi
teoretis.
Setelah prediksi dibuat, hasilnya dapat diuji dengan eksperimen. Jika
hasil eksperimen bertentangan dengan prediksi, maka hipotesis yang sedak
diuji tidaklah benar atau tidak lengkap dan membutuhkan perbaikan atau
bahkan perlu ditinggalkan. Jika hasil eksperimen sesuai dengan prediksi,
maka hipotesis tersebut boleh jadi benar namun masih mungkin salah dan
perlu diuji lebih lanjut.
Hasil eksperimen tidak pernah dapat membenarkan suatu hipotesis,
melainkan meningkatkan probabilitas kebenaran hipotesis tersebut. Hasil
eksperimen secara mutlak bisa menyalahkan suatu hipotesis bila hasil
eksperimen tersebut bertentangan dengan prediksi dari hipotesis.
Danim (2002) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian
eksperimental, yaitu, (1)Variabel-veniabel penelitian dan kondisi
eksperimental diatur secara tertib ketat (rigorous management), baik
dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random
(rambang). (2) Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line)
untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental. (3) Penelitian ini
memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk memaksimalkan variansi
variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan
variansi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen,
tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Di samping itu, penelitian ini
meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk kekeliruan pengukuran. Untuk
itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek, serta penempatan subjek
dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak. (4) Validitas internal
(internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan penelitian
eksperimental, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental yang
dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan.
(5) Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan
bagaimana kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula
dengan penggeneralisasian pada kondisi yang sama. (6) Semua variabel
penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara
sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.
Pada umumnya, penelitian eksperirnental dilakukan dengan menempuh
langkah-langkah seperti berikut, yaitu, (1) Melakukan kajian secara
induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
(2) Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah. (3) Melakukan studi
literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis
penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan
definisi istilah. (4) Membuat rencana penelitian yang didalamnya
mencakup kegiatan: a) Mengidentifikasi variabel luar yang tidak
diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses
eksperimen; b) menentukan cara mengontrol; c) memilih rancangan
penelitian yang tepat; d) menentukan populasi, memilih sampel (contoh)
yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian; e) membagi
subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen; f) membuat
instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar
diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang
diperlukan; g) mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan
menentukan hipotesis.
B. NonEksperimental
Noneksperimental adalah sesuatu hasil yang diciptakan atau dihasilkan
dari kreatifitas manusia yang dilakukan tanpa melakukan eksperimen
(percobaan). Dari asumsi-asumsi teoritis dari penulis tidak perlu
dibuktikan secara percobaan yang dilakukan melalui pendekatan empiris
maupun teoritis berdasarkan ilmu alam atau ilmu sosial. Noneksperimental
ini berlaku pada sebuah karya yang berupa fiksi. Hal ini karena karya
fiksi adalah cerita prosa yang berdasarkan imajinasi atau angan-angan
penulisnya. Ilmiah berarti bersifat ilmu pengetahuan. Unsur ilmu
pngetahuan dalam hal ini masih berupa gagasan, belum terwujud dalam
kenyataan. Gagasan ini belum bisa terwujud karena pengarang
mengembangkan kemampuan imajinasinya dalam hayalan tingkat tinggi,
sehingga melebihi daya batas kemampuan akal manusia dalam mencerna dan
memahaminya karena bersifat irasional. Dengan demikian, hasil gagasan
yang diciptakan oleh daya imajinasi manusia tersebut tidak dapat
teraplikasikan pada kenyataannya.
DAFTAR PUSTAKA
Faisal, S. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya: Usaha Nasional
Fuchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pel
http://aisyah.jilbaber.com/2009/05/18/gimana-sih-cara-membuat-karya-tulis-ilmiah-dengan-mudah-dan-enak/
http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/08/penelitian-eksperimen-satu-metode-dalam-ptk/
http://forumbebas.com/thread-59413.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
http://indonesialanguage.blogspot.com/2008/03/materi-bahasa-indonesia_6471.html
http://pojokhukum.blogspot.com/2008/03/penulisan-karya-ilmiah.html
http://www.infoskripsi.com/Article/Kode-Etik-Penulisan-Karya-Ilmiah.html
0 comments:
Post a Comment